Jum’at
sore 4 Mei 2012, hari yang menggalaukan buat perencanaan pendakian, dari senin
tanggal 1 sudah merencanakan pendakian ke Sindoro, namun akhirnya batal,
dikarenakan ada kabar bahwa Sindoro ditutup untuk pendakian, akhirnya pendakian
pun dialihkan ke Merbabu, namun Jum’at ceria tersebut cerita lain berbeda,
dengan persiapan matang, tiba-tiba Tenda Lafuma Sumertime yang sudah kita
siapkan di lemari Basecamp di kampus, lenyap tak berbekas, siapakah gerangan
yang mengambil tenda? Jam 1 setelah jum’at an terjawab sudah pertanyaan
tersebut, tenda ternyata telah dipinjam kakak-kakak senior yang juga melakukan
pendakian hari itu, yah akhirnya kebingungan mencari tenda.
Teman-teman
PA dikampus dengan kilat kami sambangi dan kami konfirmasi untuk meminjam
tenda, yah apa dikata dengan, pemberitahuan dan permintaan minjam yang mepet,
akhirnya hanya tangan kosong yang didapat. Hmm pusing pun menjadi jadi,
akhirnya setelah lama berfikir, mencoba membongkar lemari logistik alat
pendakian yang ada di basecamp, tertujulah pada satu tenda tersisa, Wild Gear
usia 5 tahun tersimpan rapi di dalam lemari, hmm berbekal tenda seadanya, aku,
singek, bokor, upil, kebo, pepi, picolo, yasa dan bang kumis berangkat ke
Merbabu, yang sebelumnya mampir di rumahnya Upil di karangjati semarang untuk
menyuplai bekal perjalanan. Jam 15.00 berangkat dari semarang, akhirnya sampai
di Base Camp jalur pendakian Merbabu via Wekas, Magelang pukul 17.00 sore.
Sejenak
bernafas dan berkeliling, sembari menunggu kedatangan rombongan teman yang
kebetulan juga anak Wekas, kami beristirahat sampai akhirnya malam menjelang.
Lama ditunggu teman kami tak kunjung datang, dengan memikirkan efisiensi waktu
pendakian, akhirnya am 21.00 malam kami putuskan berangkat memulai pendakian. 9
orang Carier 3 + 6 daypack berangkat menyusuri jalanan treck wekas yang always
menanjak. Berhubung ini pengalaman pertama naik Merbabu via wekas, aku tetap
setia menjadi tim Sweeper (heheh alibi, karena gak kuat jalan cepat), rombongan
depan Picolo, Bang kumis dan yasa berjalan move on, sedangkan rombongan tengah,
singek, kebo dan pepi tetap setia menunggu aku, Bokor yang masih setia menemani
upil yang terkena shock awal pendakian.
Awalnya
lancar-lancar saja, dengan full pack tas daypack eigerku yang ku isi SB,
Pakaian ganti, bekal Mie instan, air 3 liter, Ponco dan snack terasa ringan,
heheh namun karena sudah lama tidak fisik dan naik gunung, ngosh-ngosh an pun
terjadi, akhirnya aku benar2 benar menjadi team sweeper sendirian di belakang
dan jauh tertinggal dari rombongan depan, pendakian terasa lama, sampai
akhirnya terdengar teriakan Pos 2 telah sampai, dengan sedikit sisa tenaga yang
ada, ku cepatkan laju kaki ku yang ternyata jalur menuju Pos 2 lumayan landai,
dan akhirnya pukul 00.00 sampailah di Pos 2 dengan pemandangan langit malam
penuh bintang dan Bulan yang setia menjadi penerang malam ini, maklum karena
senter ku tertinggal di kos, hanya sempat memakai senter dari korek api untuk
alat penerangan (kapok.com). sempat terjadi perdebatan, apakah mau ngecamp di
pos 2 ataukah lanjut ke pos 3, hmm setelah lama beristirahat dan berbincang,
akhirnya 00.15 diputuskan untuk ngecamp di pos 3. Langkah kami percepat, maklum
jalur menanjak tanpa ada datar menanti sampai ke Pos 3, dan sekali lagi aku
tetap dibelakang sendiri, hanya dipandu senter dari Pepi dikejauhan yang nampak
samar, dengan langkah ngosh-ngosh an lagi akhirnya sampai juga di Pos 3 yang
merupakan kawah mati dari Merbabu, letaknya berada diantara Tower pemancar dan
Puncak buntu pertama. Sampai di pos 3 jam 01.30, awalnya panas akibat
perjalanan membuat tubuh hangat, namun lama-lama dingin dan indahnya bulan
purnama membuat tangan kami mati rasa, beberapa berbagi tugas, ada yang memasak
kopi dan memasang tenda, akhirnya 2 tenda telah terpasang, Wildgear yang
kapasitas 7 orang berdiri dengan keadaan miris, karena posisi ngecamp yang
sempit, dan tenda Rei kapasitas 2 orang yang dibawa bang kumis terasa nyaman
karena tempat yang cukup memadai. Pembagian tidur pun dimulai, yasa bang kumis
dan picolo tidur di tenda Rei. Aku, pepi, singek, kebo, bokor dan upil di tenda
Wild Gear.
Masalah
akhirnya datang, resleting pintu tenda wild gear mengalami kerusakan yang
membuat pintu tak bisa ditutup, yah nasib kedinginan sudah memuncak akhirnya
kami siasati dengan menutup pintu dengan ponco dan matras seadanya, posisi
kecapaian akhirnya kita tidur jam 2 dengan keberuntungan tidak ada angin pagi
ini, namun sekitar pukul 3 kabut sempat membuat kami menggigil dan akhrnya
matahari pun tiba.
(Pos 3 persiapan muncak/ masak-masak dulu, ane masih molor dalam tenda)
Estimasi biaya individu
semarang-merbabu via wekas :
Logistik = 30.000
Parkir wekas =
5.000
Biaya masuk =
4.500
Makan 1X = 5.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar